Saturday, February 8, 2014

SINOPSIS/REVIEW CATCHING FIRE




 http://ia.media-imdb.com/images/M/MV5BMTAyMjQ3OTAxMzNeQTJeQWpwZ15BbWU4MDU0NzA1MzAx._V1_SX214_.jpg
Satu lagi film yang akan menutup tahun 2013 ini dengan mengagumkan. Film sekuel kedua dari Hunger Games yang rilis tahun 2011 lalu telah resmi diputar di bioskop Indonesia. Film ini bertajuk Catching Fire. The Hunger Games merupakan novel trilogy best seller yang ditulis oleh Suzanne Collins dan diangkat ke layar lebar oleh Lionsgate. Di sekuel yang kedua ini sendiri disutradarai oleh sutradara handal Francis Lawrence.
Film yang dibintangi oleh aktris peraih Best Actress di Academy Awards 2013, Jennifer Lawrence ini menuai banyak pujian disbanding sekuel pertamanya. Selain itu film ini termasuk film yang sarat makna dan sangat mengagumkan.
Sinopsis:
Cerita dimulai dengan kepulangan dua pemenang Hunger Games ke-74 yaitu Katniss Everdeen(Jennifer Lawrence) dan Peeta Mellark (Josh Hutcherson) ke kampung halamanya yang miskin, distrik 12. Kemenangan ini menjadikan keduanya pahlawan baru di Panem (nama negara Hunger Games). Sebagai pemenang, Katnis dan Peeta diharuskan melakukan tour ke seluruh distrik di Panem. Tour ini sebenarnya salah satu trik politik dari Pemerintahan fasis Panem yang dipimpin Presiden Snow (Donald Sutherland) yang mengadakan Hunger Games. Snow ingin menunjukkan pengaruhnya dengan memanfaatkan Katnis dan Peeta, yang diduganya mulai melakukan pemberontakan di games yang pertama. Untuk meredakan pemberontakan yang ditunjukkan Katnis, Snow berpura-pura menyayangi kedua pemenang dengan meberikan kehidupan mewah.
Tur ini justru menimbulkan pemberontakan di hati Katnis semakin besar, karena ia melihat kesedihan warga distrik yang terpaksa kehilangan anggota mereka sebagai korban pembunuhan yang dilakukan oleh Katnis dan Peeta demi survive pada saat games terdahulu. Masalah semakin klimaks, saat Katnis dan Peeta diharuskan mengikuti Games yang ke 75 dimana mereka harus menghadapi pemenang-pemenang hunger games sebelumnya yang masih hidup. ajang bunuh-membunuh kali ini memaksa mereka untuk menghadapi pembunuh berpengalaman.

Pesan Moral
Catching fire merupakan salah satu film yang mengandung banyak arti bagi masyarakat saat ini. Ajang pembunuhan yang difilmkan bagaikan sinetron yang ditayangkan secara langsung ditonton oleh warga Panem ini menimbulkan kesenjangan social yang cukup signifikan. Games yang tidak manusiawi ini diadakan oleh pemerintah kaum burjois. Terdapat dua kelas masyarakat yang kental perbedaannya dalam film ini kaum Capitol sebagai orang kaya yang menganggap bahwa games ini adalah suatu hiburan. Mereka bisa tertawa melihat pembunuhan antar surviver. Lebih dari itu mereka selalu mengharapkan games berikutnya hanya dengan alasan menghibur.
Bagi anggota distrik/warga Palem kelas bawah Games ini menjadi ajang paling menyedihkan dan melecehkan. Bagaimana tidak? Para survival ini diambil dari anggota distrik yang harus dipaksa saling membunuh. Pahitnya lagi warga distrik menonton adegan-adegan tersebut secara langsung. Bisa dibayangkan saat anggota keluarganya yang terbunuh, maka ekspresi berduka akan ditunjukkan oleh warga distrik. Tidak cukup sampai disitu, warga kalangan bawah ini juga harus mendapatkan tekanan dan perlakuan tidak manusiawi dari pasukan keamanan Capitol.
Bagi Katnis dan Peeta sendiri sebagai tokoh sentral di film ini, Games tersebut bukanlah suatu hiburan semata. Meski tidak bersedia sebagai kandidat pada awalnya  namun Katnis dan Peeta harus berjuang demi keselamatan masing-masing.
Katnis dan Peeta merupakan perwujudan dari anak muda yang revolusioner dan penuh dengan emosi. Anak muda yang memberontak ketidak adilan dan ingin melakukan perlawanan kepada pemerintahan. Inilah harapan dari warga Panem. Katnis dan Peeta muncul sebagai harapan satu-satunya yang bisa mewujudkan ketidak adilan di Panem.
Kesuksesan
Film Catching Fire berhasil mepertontonkan film action yang tidak terlalu menyorot kebrutalan. Walaupun bertema pembunuhan namun tidak kita jumpai cara tewasnya pemain yang tiba-tiba atau mendadak dan tdak banyaknya banjir darah yang biasanya membuat penonton mual. Francis Lawrence juga berhasil menyuguhkan tontonan yang bermutu tanpa focus cerita cinta melulu. Meskipun ada cerita cinta segitiga antara Peeta-Katnis-Gale (Liam Hermsworth). Tapi penonton lebih terfokus pada masalah social di distrik.
Dari segi penghasilan, Lionsgate memperkirakan akan meraup untung besar dari film ini. Bahkan pialang Wall Street memperkirakan sekuel Hunger Gamescini akan meraup USD 375 juta (4,2 triliun) dari peredarannya di Amerika Serikat kemudian ditambah dengan USD 575 juta (6,6 triliun) dari peredarannya di seluruh dunia. Artinya film ini akan meraup 10,8 triliun. Sedangkan film pertamanya berhasil mengumpulkan penghasilan 7.8 triliun di seluruh dunia.
Film Catching Fire juga mendapatkan poin yang sangat bagus dari situs http://www.imdb.com
Yakni 8.0/10

Unik
Ada hal yang unik dari peluncuran film ini di bioskop:
1.       Tentunya sangat membanggakan bahwa gaun pengantin yang dikenakan Jennifer Lawrence di film ini adalah rancangan dari designer anak negeri Tax Saverio
2.       Film ini akan bersaing di bioskop dengan Thor 2 yang masih diputar, artinya duel antara Chris Hermsworth (Thor) dengan adiknya, Liam Hermsworth (Gale)

Sangat layak untuk ditonton! Well, Weekend akan semakin semarak dengan film yang satu ini!

No comments: