Saturday, February 8, 2014

SINOPSIS FILM SOEKARNO




 
Tidak terasa sebulan lagi layar bioskop Indonesia akan dihiasi oleh salah satu film dari ikon sejarah kemerdekaan Indonesia. Kisah kehidupan, perjuangan dari Bapak Proklamator  Indonesia, Bung Karno akan ditayangkan.  Film ini menghabiskan 70 hari syuting di sejumlah kota di Indonesia. Dibintangi oleh Ario Bayu, Lukman Sardi, Maudy Kosnaedi dan sejumlah pemeran lainnya, produser Raam Punjabi.
Baru mengeluarkan teaser saja, film yang berjudul SOEKARNO:INDONESIA MERDEKA ini telah menuai banyak masalah.  Dimulai dari percekcokan antara salah satu putri dari Bung Karno, Rachmawaty soekarno Putri, yang kurang setuju dengan pemeran Soekarno, yaitu Ario Bayu. Rachmawaty lebih mengharapkan Soekarno diperankan oleh aktor kawakan Anjasmara. Namun Hanung Bramantyo, selaku Sutradara justru lebih mempercayakannya kepada aktor laga, Ario Bayu.  Berikut, saya baca berita perselisihan itu berlangsung sampai ke pencemaran nama baik Rachmawaty oleh Hanung  hingga akan berbuntut ke Hukum. Tidak hanya itu, Rachmawaty juga menuntut rumah produksi Multi Vision Plus jika tetap menayangkan film ini.
Berdasarkan synopsis dari film sejarah ini, diceritakan tentang Bung Karno yang dulu bernama Kusno, anak kecil yang sering sakit-sakitan namun pemberani. Cerdas dan tegas, sehingga mampu menjadi sosok yang disegani oleh penjajah sekalipun. Inilah yang menghantarkan Indonesia pada proklamasi 17 Agustus 1945. Tak luput dari isi cerita, kisah percintaan Soekarno dengan ibu Fatmawaty dan andil dari Sutan Sjahrir (diperankan Tanta Ginting) serta tentu saja Bung Hatta (diperankan oleh Lukman Sardi). Dari synopsis cerita tentu saja tidak ada yang melenceng dari kisah Soekarno berdasarkan buku sejarah.
Jadi mengapa Film ini menjadi kontroversi?
Tidak habis pikir dengan munculnya percekcokan ini, mengapa mesti film Soekarno yang jadi masalah? Terlebih Soekarno adalah milik rakyat Indonesia, bukan hanya milik keluarganya saja. Jadi siapa saja pantas untuk menceritakan ataupun memfilmkan perjuangannya, selama tidak melenceng dari sejarah. Ketika Bung Karno menjadi Pahlawan, maka secara langsung beliau telah menjadi milik negara.
 Film Soekarno ini sebenarnya sangat cocok dihadirkan saat ini, dimana Industri film Indonesia kebanyakan mengulas horror modus porno. Anak muda sekarang akan lebih mudah mengerti perjuangan Para pahlawan akan beratnya memerdekakan bangsa ini melalui media film. Secara langsung, penonton akan membuka kembali buku sejarahnya yang dulu untuk memahami tentang Soekarno dan kemerdekaan 17 Agustus 1945. Ketika saat sekarang anak muda diajari sejarah, tidak akan banyak yang serius menyimaknya. Tidak heran, mereka lebih tahu sejarah Batman, Spiderman, atau apalah sosok super hero yang lainnya.

Ini saatnya anak muda mempunyai hero yang benar-benar mempunyai sumbangsih kepada Indonesia. Saatnya juga untuk menumbuhkan semangat mengambil bagian di negara ini. Waktu yang tepat juga untuk menghasilkan karya film original dari negeri sendiri.  Semoga saja film ini tetap dirilis, karena kami haus melihat para pahlawan muncul di depan layar bioskop.
Referensi:


No comments: